Kamis, 28 Juni 2012

5 Induk Hewan Terkejam Di Dunia

1. Kumbang Penggali (Burying Beetle)
Ibu kumbang akan memberi makan setiap anak-anaknya, satu per satu...
namun ketika jumlah makanan habis, maka anak terakhir bukan hanya tidak mendapat jatah makan, namun juga akan dimakan hidup-hidup oleh ibunya.
ngeri ya gan...

Are They The Worst?
Kumbang Penggali biasanya tinggal di dalam bangkai tikus. Dan ibu Kumbang selalu bertelur dengan jumlah lebih banyak dari yang jumlah makanan yang ada (bangkai tikus) maka untuk meningkatkan kesempatan bertumbuh yang lebih besar bagi semua keluarga, jumlah anak harus dicukupkan dengan jumlah makanan, bukan sebaliknya...

2. Panda
Ibu Panda hanya akan memelihara satu anak, jika dia memiliki lebih dari satu, maka yang lainnya akan ditinggal begitu saja di alam liar. Sementara 'anak kesayangannya' tumbuh sehat dengan asupan makanan yang cukup, anak yang lainnya akan kurus kering tak berdaya.

Are They The Worst?
Ibu Panda memang tidak mungkin menyediakan makanan untuk anak yang kedua atau setelahnya, jadi selama 8-9 bulan pertama (setelah itu anak panda bisa mencari makanan sendiri), anak-anak panda yang tidak dapat makanan (termasuk ASI) cukup harus bertahan sendiri, jika tidak bisa pastilah mereka akan mati.

3. Hamster
Ibu Hamster sering membunuh anaknya sendiri.


Are They The Worst?
Ibu Hamster selalu mempunyai anak yang 'berlebihan', untuk memastikan semua anaknya sehat dan sempurna. Jika ada anak yang tidak sempurna maka paling tidak masih ada 'cadangannya'. Dan anak yang tidak lolos 'quality control' akan dimakan hidup-hidup, bisa juga berdasarkan jumlah makanan yang tersedia.


4. Elang Hitam
Ibu Elang sama sekali membiarkan ketika anak-anaknya bermain-main di sarangnya, walaupun sering kali permainan itu mengakibatkan kematian.

Are They The Worst?
Jumlah makanan yang tersedia terkadang tidaklah banyak, dan sulit didapat. Maka dari itu ibu Elang membiarkan permainan berbahaya ini, sebagai ujian agar, anak-anak yang kuatlah yang bertahan.

5. Kelinci
Ibu Kelinci akan langsung meninggalkan anak-anaknya di lubang setelah mereka dilahirkan, dan selama 25 hari pertama, sang ibu hanya akan 'menengok' dan memberi makan anaknya tak lebih dari 2 menit per hari.

Are They The Worst?
Anak kelinci merupakan makanan empuk dan menggiurkan bagi para pemangsa, maka dari itu sang ibu selalu berusaha agar lubang tempat tinggalnya rahasia, caranya dengan sesedikit mungkin waktu yang dihabiskan di dekat lubangnya. Setelah 25 hari barulah anak-anak kelinci bisa mencari makan sendiri.
 

Hewan-Hewan Yang Pernah di Libatkan Dalam Peperangan

Para kesatria di atas kuda bisa merusak formasi pasukan musuh. Lumba-lumba angkatan laut membantu membersihkan Pelabuhan Umm Qasr dari ranjau. Tentara Roma dan Yunani menggunakan lebah untuk menghalangi musuh.


Itulah sebagian hewan yang digunakan dalam perang. Hewan-hewan bisa jadi “senjata biologis” karena kemampuan mereka, paling tidak pada saat itu, tidak dapat disamai oleh kemampuan mesin. Berikut ini adalah sejumlah hewan yang seringkali dimanfaatkan dalam konflik.

Kelelawar 

 

Kemarahan Amerika Serikat atas serangan Jepang ke Pearl Harbor menelurkan ide memasang bom di kelelawar. Percikan api diharapkan dapat dipicu untuk membakar kota-kota Jepang saat kelelawar ini bertengger di atap bangunan. Namun rencana ini batal, karena dalam pengujian banyak kelelawar tidak kooperatif dan kabur. Hingga kini, ilmuwan Pentagon masih mempelajari bagaimana mekanisme terbang kelelawar ini untuk mengembangkan desain pesawat dan robot mata-mata. 


Unta 

 

Di masa lampau, hewan ini banyak digunakan di kawasan panas dan kering di Afrika Utara dan Timur Tengah. Karena unta memiliki kemampuan bertahan di kondisi ekstrem dan seringkali tanpa air, di masa perang hewan ini cukup berguna. Bau unta kabarnya membuat takut kuda-kuda yang digunakan musuh. Tentara Persia terkadang mempersenjatai unta mereka. Sedangkan prajurit Arab seringkali menunggang unta saat penyerbuan untuk menaklukan suatu daerah. Peran unta dalam perang merosot sejak berkembangnya senjata api. Tapi, unta masih terlihat digunakan saat Perang Dunia I. 

Lebah 

 

Sengat lebah bisa jadi senjata mematikan. Di zaman dulu, tentara Roma dan Yunani menggunakan lebah untuk menghalangi musuh. Penggunaan lebah berlanjut saat abad pertengahan, Perang Dunia I, dan Perang Vietnam. Ilmuwan Amerika Serikat juga menemukan kegunaan lebah untuk tujuan damai, yakni mendeteksi ranjau darat. 


Singa laut 

 

Mamalia ini mampu melihat dalam kondisi cahaya minimal serta bisa mendengar di bawah permukaan air. Singa laut juga bisa berenang dengan kecepatan hingga 40 km/jam dan menyelam hingga kedalaman 300 meter. Dengan kemampuan ini, angkatan laut AS melatih singa laut untuk menandai ranjau. 


Merpati 

   

Hewan ini memiliki kemampuan navigasi sehingga bisa kembali ke sarang meskipun telah menempuh perjalanan ratusan kilometer. Puncak kepopuleran penggunaan merpati terjadi pada saat Perang Dunia I, saat tentara sekutu menggunakan 200.000 merpati untuk keperluan komunikasi. Seekor Merpati bernama Cher Ami mendapat penghargaan setelah mengirim 12 pesan untuk benteng di Verdun, Prancis. Bangsa burung pensiun dari tugas militer setelah teknologi komunikasi berkembang pesat. 


Lumba-Lumba 

 

Hewan ini memiliki sonar biologis untuk mencari ranjau berdasarkan konsep gema. Pada masa Perang Teluk dan Perang Irak, lumba-lumba milik angkatan laut membantu membersihkan pelabuhan Umm Qasr dari ranjau. 


Gajah 

 

Hewan besar ini bisa menginjak tentara, menusukkan gading, dan melempar orang dengan belalainya. Kerajaan kuno di India diperkirakan menjadi kerajaan pertama yang menjinakkan gajah. Tapi, kemampuan ini segera menyebar ke Persia dan Timur Tengah. Alexander Agung dikabarkan pernah menemui sepasukan gajah saat mencoba menaklukan suatu daerah. Kuda seringkali takut dengan pemandangan dan bau Gajah. Tentara manusia juga merasa diteror secara psikologis dengan bentuk Gajah yang sangat besar. 

Keledai 

 

Tidak sehebat hewan perang lainnya, tapi ribuan pasukan akan menderita jika tak ada Keledai. Pasalnya, hewan inilah yang didaulat membawa makanan, bahkan persenjataan dan barang-barang lain yang dibutuhkan militer. Dulu, tentara Roma membawa satu Keledai tiap 10 legiun. Napoleon Bonaperte juga menaiki keledai saat melintasi Alpen. Keledai masih sering mendapat tugas militer hingga saat ini. Tentara AS bergantung pada hewan ini untuk mengantar barang ke pos-pos terpencil di pegunungan Afghanistan. 


Anjing 

 

Orang-orang Spanyol menggunakan anjing yang dipersenjatai saat menaklukan Amerika Selatan di abad ke-16. Anjing juga berperan besar selama konflik di abad pertengahan di Eropa. Tugas anjing di masa modern kini meliputi mendeteksi bom dengan indera penciuman. Di Irak dan Afghanistan, anjing militer dikenakan rompi antipeluru demi menjamin keamanan selama bertugas. 


Kuda 

 

Nah, ini hewan yang paling populer saat perang berlangsung. Manusia telah menjinakkan kuda setidaknya sejak 5.500 tahun lalu. Para kesatria di atas kuda bisa merusak formasipasukan musuh. Stabilitas di atas pelana dan sanggurdi membuat prajurit Mongol dapat berperang dan menembakkan panah dari atas kuda. Pertempuran besar dengan memanfaatkan kuda tidak berakhir, hingga tank dan senapan mesin muncul menjadi favorit. 

Kumpulan Foto Bencana Alam, Indah Tapi Mengerikan


Indah namun mengerikan, itulah yang bisa dilihat dari foto-foto berikut. Siapapun tidak ingin menemui atau mengalaminya. Berikut foto-fotonya, mungkin ada yang bisa menambahkan...

Supercell Thunderstorm in Montana


Chaiten Volcano - Chana, Chile (May 2008)

Forest Fire - Dolginino, Russia (Aug. 2010)

Undersea Volcano - Coast of Tonga (March 2009)

Kliuchevskoi Volcano - (Russia Sept. 1994)

Double Cyclone - Iceland (Nov. 2006)

Flooding (from Typhoon ‘Ketsana’) - Manila, Phillippines (Sept. 2009)

Tornado - Oklahoma, United States (May 2010)

Hurricane Felix - Honduras (Sept. 2007)

Lightning Strike - New York City (2010)

Mt. Saint Helens Volcano - Washington, United States (May 1980)

Flooding - Cedar Rapids, Iowa (June 2008)

Mount Merapi Volcano - Indonesia (Nov 2010)

Chaiten Volcano - Chana, Chile (May 2008)

Dust Storm - China (April 2001)

Mt. Saint Helens Volcano - Washington, United States (Aug. 1980)

Lightning Storm - Roswell, New Mexico (July 2010)

Brush Fires - Sylmar, California (Sept. 2009)

Eyjafjallajokull Volcano - Iceland (April 2010)

Flooding (Tropical Storm Agatha) - Guatemala (May 2010)

Undersea Volcano - Tonga (March 2009)

Wildfires - California (Sept. 2009)

Dust Storm - Australia (Sept. 2009)

Flooding - Iowa, United States (June 2008)

Mt. Etna Volcano - Sicily, Italy (Oct. 2002)

Eyjafjallajokull Volcano - Iceland (April 2010)

Brushfires - Victoria, Australia (Feb 2009)

Tornado - Iowa, United States (June 2008)

Chaiten Volcano - Chana, Chile (May 2008)

Storm Clouds - South Dakota, United States (2009)

Foto-Foto Latihan Dari Pasukan Khususnya Thailand